JAKARTA-kanalsembilan.net
Dalam mengoptimalkan pelayanan jalan tol yang dikelolanya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk memastikan komitmen dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jalan dengan memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM). SPM yang harus dipenuhi oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) telah diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No. 16/PRT/M/2014.
SPM merupakan ukuran yang harus dicapai dalam pelaksanaan penyelenggaraan jalan
tol yang mencakup kondisi jalan tol, kecepatan tempuh rata-rata, aksesibilitas, mobilitas,
keselamatan serta unit pertolongan/penyelamatan dan bantuan pelayanan. Corporate
Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana
menjelaskan, Jasa Marga sebagai market leader di industri jalan tol Indonesia
berkomitmen untuk memenuhi SPM dalam rangka peningkatan pelayanan kepada
pengguna jalan.
“Peningkatan lalu lintas di ruas jalan tol selaras dengan peningkatan SPM. Salah satu
jalan tol Jasa Marga Group dengan Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR) tertinggi periode
Triwulan III Tahun 2023 (Januari-September) adalah Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Jasa
Marga melalui PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) juga memastikan SPM ini terpenuhi
secara optimal di jalan tol sepanjang 83 KM ini yang menjadi backbone bagi pengguna
jalan dari dan menuju Jalan Tol Trans Jawa dan Jalan Tol Cipularang,” ujar Lisye.
Dalam pelayanannya, Jalan Tol Jakarta-Cikampek terintegrasi dengan Jalan Layang
Mohamed Bin Zayed (MBZ) yang menjadi solusi untuk mengurai kepadatan kendaraan,
sehingga dapat mengembalikan manfaat Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang lebih efisien
bagi penggunanya baik untuk pengguna jalan jarak dekat maupun pengguna jalan jarak
jauh.
“Manfaat yang diterima pengguna jalan jarak dekat adalah distribusi lalu lintas lebih
merata sehingga kelancaran di Jalan Tol Jakarta-Cikampek dapat dirasakan cukup
signifikan. Untuk itulah, tidak hanya Jalan Tol Jakarta-Cikampek, pemenuhan SPM juga
harus berjalan optimal di Jalan Layang MBZ sehingga manfaat yang dirasakan oleh
pengguna jalan diterima secara utuh,” tambah Lisye.
Di sisi lain, Direktur Utama PT JTT Rudi Kurniadi menjelaskan sejumlah upaya
peningkatan layanan dan pemenuhan SPM yang dilakukan oleh PT JTT selalu mengacu
pada substansi pelayanan yang sesuai dengan SPM. Di antaranya yaitu perbaikan
perkerasan jalan, pengelupasan dan pelapisan ulang jalan, pembersihan saluran dan
endapan serta perbaikan pagar ruang milik jalan (rumija). Selain itu, dalam menjaga
tingkat keselamatan berkendara di jalan tol, PT JTT juga merawat perambuan, petunjuk
jalan, marka jalan, reflektor dan patok kilometer di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek
dan Jalan Layang MBZ.
“Peningkatan layanan yang dilakukan PT JTT di Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan
Layang MBZ pun tidak berfokus pada jalur utama saja melainkan juga pada akses masuk
dan keluar jalan tol. Hal ini dimaksudkan agar pengguna jalan tetap dapat merasakan
kenyamanan berkendara yang sama seperti di jalur utama,” jelas Rudi.
Rudi menambahkan, di tengah hiruk pikuk lalu lintas kendaraan pada jalur bisnis urat
nadi penghubung wilayah Trans Jawa yang menjadi jalur favorit pengguna jalan serta
lokasi dari berbagai proyek infrastruktur Pemerintah di koridor Jakarta-Cikampek seperti
Kereta Cepat Jakarta-Bandung, LRT Jabotabek, Jalan Tol Cibitung-Cilincing hingga
Jalan Layang MBZ di beberapa tahun terakhir, upaya peningkatan pelayanan lalu lintas
yang telah dilakukan PT JTT juga memperhitungkan mitigasi risiko, khususnya yang
berpotensi mengganggu arus lalu lintas kendaraan.
“Mitigasi risiko yang dilakukan yaitu mengalihkan arus lalu lintas yang terdampak
sebelum area pekerjaan, mempersempit area kerja, persiapan contraflow jika kondisi lalu
lintas kendaraan padat, serta berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan PT Jasamarga
Tollroad Operator selaku service provider PT JTT dalam pengaturan lalu lintas,” ujar
Rudi.
Guna memastikan informasi terkait peningkatan layanan dapat diterima dengan baik oleh
pengguna jalan, PT JTT secara aktif melakukan sosialisasi rencana pekerjaan dengan
memasang media luar ruang berupa spanduk imbauan pekerjaan dan Dynamic Message
Sign (DMS) di Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Layang MBZ. (za).