Memaksimalkan Karunia Ramadhan

Memaksimalkan Karunia Ramadhan Foto: Ilustrasi.


Oleh: Abdullah Zaen, Lc., M.A

 Tidak setiap orang diberi umur oleh Allah ta’ala untuk bertemu dengan bulan Ramadhan. Faktanya, saat ini ada ratusan jutaan orang berada di dalam kuburan, terpendam di bawah tanah. Bila kita termasuk yang diberi kesempatan untuk menjumpai bulan mulia ini, berarti kita dipilih Allah untuk mendapat karunia istimewa tersebut.

Nikmat spesial itu harus direspon dengan syukur. Caranya adalah dengan memanfaatkan secara maksimal peluang emas ini dan tidak menyia-nyiakannya. Memanfaatkannya dengan menjalankan ibadah dan amal salih. Serta tidak menyia-nyiakannya dengan melakukan aktivitas tak bermanfaat, apalagi dosa dan maksiat.

• Prioritaskan amalan wajib

Ibadah di dalam agama kita macamnya banyak, tingkatannya juga berbeda-beda. Yang harus diprioritaskan adalah ibadah yang hukumnya wajib. Seperti shalat lima waktu, puasa Ramadhan, berbakti kepada orang tua, melayani suami, serta mendidik istri dan anak.

Setelah itu dilanjutkan dengan amalan yang hukumnya sunnah. Contohnya: shalat tarawih, shalat dhuha, tadarus al-Qur’an, bersedekah dan yang semisal dengan itu.

Allah ta’ala berfirman,

"وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي ‌بِشَيْءٍ ‌أَحَبَّ ‌إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ"

“Amalan yang paling Kucintai manakala hamba-Ku bertaqarrub, adalah amalan yang Aku wajibkan kepadanya. Semakin hamba-Ku sering melakukan amalan sunnah, maka Aku akan semakin mencintainya”. HR. Bukhari.

• Waspadai perangkap setan
     
Karena memendam perasaan iri dan dendam kepada manusia, maka setan berupaya dengan segala cara untuk menghalangi manusia dari jalan kebaikan dan surga. Setan ingin memiliki teman sebanyak-banyaknya untuk mengisi neraka. Na’udzubillah min dzalik.

Target utama setan adalah menghalangi manusia dari berpuasa, dengan berbagai cara. Jika gagal, maka ia akan berusaha agar pahala puasa manusia habis, atau minimal berkurang. Caranya adalah dengan menggodanya melakukan dosa dan maksiat, serta menjalankan kegiatan yang tak bermanfaat. Seperti: kebanyakan tidur, ngobrol dan bermain gadget.

"مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالعَمَلَ بِهِ وَالجَهْلَ ، فَلَيْسَ ‌لِلَّهِ ‌حَاجَةٌ ‌أَنْ ‌يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ"

“Barang siapa berpuasa lalu tidak meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta, serta perilaku bodoh; sungguh Allah tidak membutuhkan puasanya”. HR. Bukhari.

• Tidak lama
    
Allah mengingatkan bahwa bulan Ramadhan hanya beberapa hari saja. Maka jangan merasa jenuh!

"‌أَيَّامًا ‌مَعْدُودَاتٍ"

Artinya: “(Ramadhan) adalah beberapa hari tertentu”. QS. Al-Baqarah (2): 184.

Dari 360 hari dalam setahun, Ramadhan hanya 29 atau 30 hari saja. Dari 12 bulan dalam setahun, Ramadhan hanya 1 bulan saja. Bila kita berhasil memanfaatkan waktu yang pendek ini, niscaya itu akan berefek positif dalam waktu panjang selanjutnya. Satu bulan kita lewati dengan baik, akan membawa dampak kebaikan untuk 11 bulan lainnya insyaAllah.

Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 2 Ramadhan 1443 / 4 April 2022

AGEN KEBAIKAN
REG:NAMA#JENIS KELAMIN#KOTA=081252100081

Facebook
https://www.facebook.com/UstadzAbdullahZaen/

Telegram
https://t.me/ustadzabdullahzaen

Soundcloud
https://soundcloud.com/ustadzabdullahzaen

Instagram
instagram.com/ustadzabdullahzaen/

Youtube
www.youtube.com/c/ustadzabdullahzaenma

(gwa-saudara-muslim-2).