TAHAJUD CALL
Kaum Muslimin, Yang Dirahmati
Allah Swt.
Assalamu'alaikum wr.wb.
( NGAJI BARENG )
KEKUASAAN ITU BERASAL DARI ALLAH.
>> Marilah kita belajar politik dan bagaimana agama mengajarkan ilmunya, nilai - nilai, norma dan ETIKA dalam memperoleh, menguasai dan menjalankan suatu " KEKUASAAN ".
■ ALLAH berfirman :
KATAKANLAH (Muhammad) " Wahai TUHAN PEMILIK KEKUASAAN.
Engkau berikan kekuasaan kepada SIAPA PUN YANG ENGKAU KEHENDAKI, dan > ENGKAU CABUT KEKUASAAN dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau MULIAKAN siapa pun yang Engkau kehendaki, dan > Engkau HINAKAN siapa pun yang Engkau kehendaki.
Di tangan ENGKAULAH SEGALA KEBAJIKAN
Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala se suatu. ( QS. Ali Imran : 26 ).
》MAKNA dari ayat tersebut ialah :
1. SEMUA KEKUASAAN di tangan manusia berasal dari ALLAH SWT sebagai PENGUASA dan Pemilik alam semesta ini.
2 Atas Kehendak- Nya, " kekuasaan " diberikan kepada seseorang ; Dan atas kehendak- Nya pula KEKUASAAN ITU DICABUT KEMBALI.
3 Atas kehendak - Nya, Allah Swt MEMULIAKAN STATUS SESEORANG ; dan atas Kehendak- Nya pulalah MENGHINAKAN seseorang dari MULIA JADI HINA .
4 SEGALA KEBAJIKAN berada di tangan ALLAH SWT.
5. ALLAH, Maha Kuasa atas segala sesuatu.
■ YANG MENERIMA KEKUASAAN.
》Kalau kita memperhatikan ilmu politik dan pemerintahan, >> kekuasaan itu melekat pada ▪︎INSTITUSI atau Lembaga Negara ( EXECUTIF),
Lembaga Legislatif; Lembaga Yudikatif ; juga pada diri INDIVIDU sebagai Pemimpin ataupun sebagai " unsur pelaksana kebijakan ".
>> KEKUASAAN ITU tak bisa dipisahkan dari WEWENANG. > Sekecil apapun wewenang yang dimiliki seseorang, dia pasti memiliki " KEKUASA AN " untuk bertindak dan mengambil KEPUTUS AN serta " BERTANGGUNG JAWAB " atas kewenangan yang diberikan.
¤ INDIVIDU SEBAGAI PENERIMA KEKUASAAN.
Kita memiliki KEYAKINAN untuk mengamalkan RUKUN IMAN yang ke enam yaitu HUKUM QADLA DAN QADAR.
>> Kita harus IKHLAS dan SABAR menerima KETETAPAN ALLAH baik yang menyenangkan maupun yang menyusahkan.
>> Kalau kita perhatikan sejarah masa lalu ( zaman kenabian ), zaman pertengahan maupun di zaman akhir ini, ternyata " penerima kekuasaan itu ", >> BERAGAM,( bermacam - macam orang ), yang memiliki latar belakang :▪︎Kehidupan, derajat, status sosial dlsb.
■ Kalau ALLAH SWT, sudah berkehendak ter - hadap hamba - hamba- Nya dan sesuai dengan " Ketentuan TAKDIRNYA ", maka :
▪︎PETRUK, GARENG, SEMAR > bisa jadi Raja ;
▪︎Ulama, Kyai jadi Presiden.
▪︎Orang miskin bisa jadi Kaya ;
▪︎orang kaya bisa jadi miskin ;
▪︎Orang yang berwatak DIKTATOR, kejam
( zalim ) diangkat jadi Pemimpin.
▪︎orang bekas Penjahat bisa jadi pemimpin.
▪︎Pangkat JENDERAL jadi pesakitan.
▪︎Koruptor jadi anggota parlemen,
▪︎dan banyak contoh lainnya.
■ KEKUASAAN DAN POLITIK.
Dua unsur diatas, ( Kekuasaan dan politik ) ternyata " sangat menggoda siapapun "
> Demi keduanya, kaki bisa jadi kepala, dan kepala bisa jadi kaki.
>> Yang penting keduanya bisa diraih dan dimiliki, walau cara yang dilakukan " tidak terpuji ", atau berani melawan hukum, ETIKA, maupun MORAL.
¤ Al Qur'an menegaskan, " Tolong Menolong dalam KEBURUKAN dilarang ALLAH.
~ ALLAH BERFIRMAN : Dan TOLONG MENO- LONGLAH kamu dalam ( mengerjakan ) KE - BAJIKAN DAN TAKWA, dan JANGAN tolong menolong dalam BERBUAT DOSA dan PER - MUSUHAN. BERTAKWALAH kepada Allah, sungguh Allah SANGAT BERAT SIKSA -NYA.
( QS. Al- Maidah : 2 ).
¤ FAKTA, demi Kekuasaan dan politik , akhir - akhir ini cenderung keluar dari Akidah dan sunnah Rasulullah Saw.
Kita buktikan ! bilamana tidak barokah " tunggu kehancurannya.***.
Semoga NKRI dilindungi dan diselamatkan Allah Swt. Barokallahu fiikum. Aamiin YRA.
Wassalamu'alaikum.
(gwa-pk).