"Barang siapa menyembah Allah dengan penuh rasa takut secara kaaffah (tanpa harapan), maka ia tenggelam di dalam samudra bertafakur (berfikir)." Yahya bin Muadz.
Suatu hari Al-'Alla bin Zaid bertamu ke rumah Malik bin Dinar. Ia melihat Syahr bin Hausyab berada di dekat Malik. Al-Alla berkata kepada Syahr, "Mudah mudahan Allah merahmati engkau. Berilah aku nasehat, maka Allah akan membekalimu." Syahr berkata, Ya. Bibiku Ummu Darda' pernah bercerita tentang sebuah hadist dari Abu Darda' yg diperoleh dari Rasulullah. Hadist itu menceritakan tentang bagaimana Malaikat Jibril mengajar beliau saw: Tuhan kamu sekalian berfirman: "Wahai hambaKu, jika engkau beribadah kepadaKu, berharaplah bertemu denganKu dan tidak sedikitpun menyekutukan Ku, maka Aku akan mengampuni dosamu, sekalipun kamu datang dengan membawa dosa sebesar bumi. Aku akan mengampunimu, dan tidak mempedulikan."
Berita itu mengandung harapan bagi umat Islam yg beriman. Agar bisa bertemu Allah hanya dimulai dengan bertaubat. Taubatnya para awwam, karena takut terhadap ancaman siksa, taubatnya para Khawwas, karena takut jauh dari Allah Swt.
Di dalam Taubat terkandung harap, harapannya yaitu ingin mendapatkan ampunan dari Allah. Sementara harapan para Khawwas ialah ingin mendapat derajat atau kemuliaan di sisi Allah Swt.
Informasi ini disampaikan oleh Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah bersabda: "Wahai malaikat, keluarkanlah dari api neraka orang di dalam hatinya terdapat iman meskipun hanya sebesar biji kurma." Allah juga berfirman, "keluarkanlah dari api neraka orang di dalam hatinya terdapat iman meskipun seberat biji gandum." Setelah itu Allah menegaskan, "Demi kemuliaan dan keagunganKu, orang beriman kepadaKu meskipun satu detik di waktu malam atau siang tidak akan Aku jadikan seperti orang yg tidak beriman." (HR. Bukhari)
Harapan dan berprasangka baik kepada Allah dapat membuka pintu terkabulnya do'a do'a orang yang beriman. Terutama meninggalkan kecintaannya terhadap duniawi, sehingga tidak meninggalkan kecintaan hanya kepada Allah Swt Sebagaimana do' a Nabi Muhammad Saw, di bawa ini: "Wahai Allah, Tuhan kami !!! Berilah kami rezeki, (jadikanlah hatiku untuk) mencintai-Mu, mencintai orang yang mencintai-Mu, dan mencintai hal hal yang dapat mendekatkan kami kepada sikap mencintai-Mu. Jadikanlah kecintaan kepada-Mu itu lebih mencintai kepadaku daripada air yg dingin." (HR. At-Tirmidzi dari Abu Darda')
Dari sabda beliau menekankan, "Janganlah salah seorang diantara kamu mati , melainkan ia berbaik sangka kepada Allah."(HR. Muslim dari Jabir) dan yang lain dalam hadist Qudsi: "Aku menurut persangkaan hambaKu terhadapKu. Maka hendaklah hambaKu itu berprasangka denganKu apa yang dikehendakinya." ( HR. Ibnu Abidun -ya , Hakim, Ibnu Hibban dan Baihaqi)
Do'a indah dari Yahya bin Muadz, "Wahai Allah, beberapa rahmat akan kuhiaskan di dalam hatiku untuk mengharapkanMu. Beberapa ucapan akan kutancapkan di dalam mulutku untuk memujiMu, dan sebuah waktu-detik, menit, jam- akan kucintakan di dalam diriku agar bisa berjumpa dengan-Mu."
"Sesungguhnya Allah berfirman, "Aku menurut persangkaan hambaKu. Aku bersamanya saat ia mengingat-Ku. Jika ia menginhat-Ku dalam kesendirian Aku akan mengingatnya dalam kesendirianKu. Jika ia mengingatKu dalam keramaian, Aku akan mengingatnya dalam keramaian yang lebih baik dari pada keramaiannya. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekat kepadanya sehasta, Jika ia mendekat kepadaKu sehasta, Aku akan mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan Aku akan datang kepadanya dengan berlari." (HR . Bukhari dan Muslim)
",Ilahi anta maqsudi waridhoka matlubi, a'thini mahabbataka wama'rifataka."("Ya Allah hanya Engkaulah yang aku maksud, RidhaMu yang aku dambakan, Berikanlah aku kemampuan untuk dapat mencintai-Mu dan Bermakrifat kepada-Mu.)_*
written and shared by buset, sang pecinta
Berharap Hanya Kepada Alla Azza Wa Jaalla
